Hanny Prista Yulia Sari
11140110051 / B
Sulit Berkonsentrasi..
Sulit Terlelap..!!
Nyamuk-nyamuk
menyerangku. Membuatku menjadi gatal dan mengaruk-garuk seluruh badanku. Berhentilah
ganggu kamarku. Aku marah dan sakit hati. Sudah cukup bunyi-bunyi bisingmu,
gigit-gigit, sakitnya. Pergilah!!
Aku menempati kamar
tidur berukuran 4x3 meter. Sebuah kamar dengan dinding bercatkan putih dan
berlantai keramik. Dinding putih yang berhiaskan stiker natal santa Klaus,
bergantungkan salib, dan kalender ‘PUREZENTO’. Dengan pintu kamar nomor delapan,
kamar yang terletak diantara kamar nomor tujuh dan sembilan. Diterangi lampu
bohlam 25 watt. Tempat tidur dengan kasur busa empuk di selimuti dengan selimut
dengan warna hijau mudan dan bermotif keropi.
Terlipat dalam kadaan rapi terletak di atas kasur. Dua bantal dengan
motif bergaris belang, satu bantal bermotif bunga.
Beragam bunyi yang
terdengar saat berada didalam kamarku. Tok..tok..tok.. brakk.. dari yang kecil
hingga hantaman besar terdengar nyaring di telinga. Benar seperti kata temanku.
Kamar yang kurang tertatarapi dengan barang yang bertebaran dan tergeletak di
mana-mana. Dari kasur, meja belajar dipnuhi dengan buku-buku pelajaran. Terkadang
membuatku sulit untuk berkonsenterasi dan sulit tidur dengan kondisi kamar.
Meski suasana kamar
yang hening dan sepi. Namun, kamarku memilii suasana yang sejuk , enak, dan
nyaman bagiku. Apabila ingin duduk di lantai juga terasa nyaman, meski terasa
dingin di malam hari. Kamar itu memang tidak terlalu besar ataupun mewah, akan
tetapi layak untuk dipakai. Memiliki posisi yang cukup strategis.
Saat kamu masuk ke
kamarku bagaimanakah keadaannya? Tanyaku.
‘Biasa saja. Kamarmu berantakan, kacau seperti kapal pecah’ jawab
temanku lagi bernama Ocha. Ia adalah temanku yang paling narsis. Selalu datang ke
kostku dan bermain sambil memberi lelucon garingnya di kamarku yang berukuran
tidak terlalu besar.
Ku terdiam di dalam
kamar, sambil duduk di atas kursi besi bewarna hitam dan kuning. Tanpa melakukan
apapun ku terus memandang sekeliling kamarku diiringi dengan barang-barang yang
berantakan.
“Saat terasa lelah
kamarlah yang paling nyaman tempat melepas lelah. Sembari di temani dengan
bantal peluk dan juga boneka beruang bewarna pink dan besar” ucap temanku lagi
bernama Sheila ketika masuk ke kamarku.
Temanku Billa juga
menambahkan “Biasa saja. Sedikit kurang tertata. Untuk ukuran satu orang ,
segitu juga cukup.”
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking